Materi dan Tugas PJJ Geografi Kelas XII pertemuan ke 2
Pusat pertumbuhan adalah suatu wilayah atau kawasan yang pertumbuhan pembangunannya sangat pesat jika dibandingkan dengan wilayah lainnya, sehingga dapat dijadikan sebagai pusat pembangunan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan wilayah lain di sekitarnya.
Pusat pertumbuhan akan mendorong perkembangan wilayah di sekitarnya. Pusat pertumbuhan yang muncul di suatu wilayah dipengaruhi oleh karakteristik wilayah.
Adapun perkembangan pusat pertumbuhan di suatu wilayah ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1. Kondisi Fisiografi/Lokasi
Kondisi fisiografi mempengaruhi perkembangan pusat pertumbuhan. Lokasi yang strategis memudahkan transportasi dan angkutan barang, sehingga pusat pertumbuhan berkembang pesat. Sebagai contoh, daerah dataran rendah yang berelief rata memungkinkan pusat pertumbuhan berkembang lebih cepat dibandingkan daerah pedalaman yang berelief kasar atau berpegunungan.
2. Fasilitas Penunjang
Pusat pertumbuhan akan lebih bekembang apabila didukung oleh fasilitas penunjang yang memadai. Beberapa fasilitas penunjang seperti jalan, jaringan listrik dan telepon, pelabuhan laut dan udara, fasilitas air bersih, penyediaan bahan bakar, dan prasarana kebersihan.
3. Sumber Daya Alam
Daerah yang mempunyai kekayaan sumber daya alam berpotensi menjadi pusat pertumbuhan. Misalnya, penambangan bahan tambang yang bernilai ekonomi tinggi di suatu wilayah merangsang kegiatan ekonomi, memberikan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan daerah, dan berpengaruh terhadap munculnya kegiatan ekonomi penunjang.
4. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia sangat beperan dalam pembentukan pusat pertumbuhan di suatu wilayah. Tenaga kerja yang ahli, tetampil, andal, kapabel, dan profesional dibutuhkan untuk mengelola sumber daya alam. Pusat pertumbuhan akan berkembang dan pembangunan berjalan lancar apabila tersedia sumber daya manusia yang andal.
1. Teori Tempat Sentral
Teori tempat sentral dikemukakan oleh Walter Christaller (1933), seorang ahli geografi dari Jerman.
Teori ini didasarkan pada lokasi dan pola persebaran permukiman dalam ruang. Dalam suatu ruang kadang ditemukan persebaran pola permukiman desa dan kota yang berbeda ukuran luasnya.
Teori pusat pertumbuhan dari Christaller ini diperkuat oleh pendapat August Losch (1945) seorang ahli ekonomi Jerman.
Keduanya berkesimpulan, bahwa cara yang baik untuk menyediakan pelayanan berdasarkan aspek keruangan dengan menempatkan aktivitas yang dimaksud pada hierarki permukiman yang luasnya meningkat dan lokasinya ada pada simpul-simpul jaringan heksagonal.
Lokasi ini terdapat pada tempat sentral yang memungkinkan partisipasi manusia dengan jumlah maksimum, baik mereka yang terlibat dalam aktivitas pelayanan maupun yang menjadi konsumen dari barang-barang yang dihasilkannya.
Tempat-tempat tersebut diasumsikan sebagai titik simpul dari suatu bentuk geometrik berdiagonal yang memiliki pengaruh terhadap daerah di sekitarnya.
Menurut Walter Christaller, suatu tempat sentral mempunyai batas-batas pengaruh yang melingkar dan komplementer terhadap tempat sentral tersebut.
Wilayah komplementer ini adalah daerah yang dilayani oleh tempat sentral.
Lingkaran batas yang ada pada kawasan pengaruh tempat sentral disebut batas ambang (threshold level). Berikut adalah konsep dasar dari teori tempat sentral.
Tugas :
tontonlah video di bawah ini, kemudian buatlah rangkuman dari video tersebut pada buku catatan kemudian upload rangkuman tersebut dalam bentuk foto
link video :
https://www.youtube.com/watch?v=CUBq_Pm4Rw8
link pengumpulan tugas :
https://docs.google.com/forms/d/1Gw2YeVNhEqnucksfEel7dfE5mgmyr2Kl1WRr06o3sgM/edit
Pusat pertumbuhan akan mendorong perkembangan wilayah di sekitarnya. Pusat pertumbuhan yang muncul di suatu wilayah dipengaruhi oleh karakteristik wilayah.
Adapun perkembangan pusat pertumbuhan di suatu wilayah ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1. Kondisi Fisiografi/Lokasi
Kondisi fisiografi mempengaruhi perkembangan pusat pertumbuhan. Lokasi yang strategis memudahkan transportasi dan angkutan barang, sehingga pusat pertumbuhan berkembang pesat. Sebagai contoh, daerah dataran rendah yang berelief rata memungkinkan pusat pertumbuhan berkembang lebih cepat dibandingkan daerah pedalaman yang berelief kasar atau berpegunungan.
2. Fasilitas Penunjang
Pusat pertumbuhan akan lebih bekembang apabila didukung oleh fasilitas penunjang yang memadai. Beberapa fasilitas penunjang seperti jalan, jaringan listrik dan telepon, pelabuhan laut dan udara, fasilitas air bersih, penyediaan bahan bakar, dan prasarana kebersihan.
3. Sumber Daya Alam
Daerah yang mempunyai kekayaan sumber daya alam berpotensi menjadi pusat pertumbuhan. Misalnya, penambangan bahan tambang yang bernilai ekonomi tinggi di suatu wilayah merangsang kegiatan ekonomi, memberikan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan daerah, dan berpengaruh terhadap munculnya kegiatan ekonomi penunjang.
4. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia sangat beperan dalam pembentukan pusat pertumbuhan di suatu wilayah. Tenaga kerja yang ahli, tetampil, andal, kapabel, dan profesional dibutuhkan untuk mengelola sumber daya alam. Pusat pertumbuhan akan berkembang dan pembangunan berjalan lancar apabila tersedia sumber daya manusia yang andal.
1. Teori Tempat Sentral
Teori tempat sentral dikemukakan oleh Walter Christaller (1933), seorang ahli geografi dari Jerman.
Teori ini didasarkan pada lokasi dan pola persebaran permukiman dalam ruang. Dalam suatu ruang kadang ditemukan persebaran pola permukiman desa dan kota yang berbeda ukuran luasnya.
Teori pusat pertumbuhan dari Christaller ini diperkuat oleh pendapat August Losch (1945) seorang ahli ekonomi Jerman.
Keduanya berkesimpulan, bahwa cara yang baik untuk menyediakan pelayanan berdasarkan aspek keruangan dengan menempatkan aktivitas yang dimaksud pada hierarki permukiman yang luasnya meningkat dan lokasinya ada pada simpul-simpul jaringan heksagonal.
Lokasi ini terdapat pada tempat sentral yang memungkinkan partisipasi manusia dengan jumlah maksimum, baik mereka yang terlibat dalam aktivitas pelayanan maupun yang menjadi konsumen dari barang-barang yang dihasilkannya.
Tempat-tempat tersebut diasumsikan sebagai titik simpul dari suatu bentuk geometrik berdiagonal yang memiliki pengaruh terhadap daerah di sekitarnya.
Menurut Walter Christaller, suatu tempat sentral mempunyai batas-batas pengaruh yang melingkar dan komplementer terhadap tempat sentral tersebut.
Wilayah komplementer ini adalah daerah yang dilayani oleh tempat sentral.
Lingkaran batas yang ada pada kawasan pengaruh tempat sentral disebut batas ambang (threshold level). Berikut adalah konsep dasar dari teori tempat sentral.
Tugas :
tontonlah video di bawah ini, kemudian buatlah rangkuman dari video tersebut pada buku catatan kemudian upload rangkuman tersebut dalam bentuk foto
link video :
https://www.youtube.com/watch?v=CUBq_Pm4Rw8
link pengumpulan tugas :
https://docs.google.com/forms/d/1Gw2YeVNhEqnucksfEel7dfE5mgmyr2Kl1WRr06o3sgM/edit
Leave a Comment