CUACA DAN IKLIM Kelas X tanggal 24-0202021
Assalamualaikum wr wb.
Selamat pagi anak-anakku sekalian... bagaimana kabar hari ini?
Seperti biasa hari ini kita akan belajar geografi mengenai Cuaca dan Iklim. sebelum dilanjutksan ke materi kita absen dulu ya!!!
ABSENSI KELAS X
Pengertian Cuaca dan Iklim
Jika membahas mengenai atmosfer, tentunya tidak akan lepas dari unsur cuaca dan iklim. Alasannya karena cuaca dan iklim menggambarkan keadaan udara di atmosfer. Cuaca biasanya terjadi pada waktu yang relatif singkat dengan wilayah yang relatif sempit. Cuaca juga dapat diprediksi bahkan dalam hitungan jam. Adapun ilmu yang mempelajari cuaca dinamakan dengan meteorologi.
Lain halnya dengan iklim yang merupakan rata-rata keadaan cuaca dalam satu tahun. Namun, ketentuaan ini berdasarkan penelitian yang dilakukan dalam waktu yang relatif lama dan wilayah yang relatif luas. Ilmu yang mempelajari iklim dinamakan klimatologi.
Perbedaan Cuaca dan Iklim
Cuaca | Iklim |
Kondisi atmosfer yang khas | Kondisi atmosfer yang umum |
Sifatnya berubah setiap saat | Sifanya berubah dalam waktu yang cukup lama |
Karakteristik cuaca dapat sama di tempat yang berbeda | Karakteristik iklim berbeda di tempat yang berbeda |
Mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman | Mempengaruhi pemilihan tanaman yang cocok di suatu tempat |
Digunakan untuk perencanaan pertanian dalam jangka pendek | Digunakan untuk perencanaan pertanian dalam jangka panjang |
Unsur-unsur Cuaca dan Iklim
1. Suhu Udara
Definisi: Suatu keadaan atau tingkatan panas dan dinginnya atmosfer
Pengukuran menggunakan termometer dengan skala Celcius, Reamur, dan Fahrenheit
Persebaran :
- Secara horizontal: Tertinggi di daerah tropis sekitar ekuator, sedangkan terendah di kutub
- Secara vertikal: Makin tinggi, makin dingin
- Faktor:
- Keadaan awan
- Sudut datangnya sinar matahari
- Lama penyinaran matahari
- Keadaan permukaan bumi
- Proses pemanasan udara oleh bumi:
- Pemanasan langsung
- Pemanasan tidak langsung
- Konduksi (molekul udara saling bersinggungan)
- Konveksi (perpindahan udara secara vertikal)
- Adveksi (perpindahan udata secara horizontal)
- Turbulensi (perpindahan udara yang berputar – putar)
2. Tekanan Udara
- Definisi: Berat massa udara pada suatu wilayah
- Pengukuran menggunakan barometer dengan satuan bar (1 atm = 1,013 bar)
- Persebaran: semakin tinggi tempat, semakin rendah tekanan udara
- Pemanasan matahari mempengaruhi perbedaan tekanan udara
3. Kelembaban Udara
- Definisi: Kandungan uap air dalam udara
- Pengukuran menggunakan hygrometer
- Persebaran: berhubungan dengan suhu udara -> semakin tinggi suhu, semakin tinggi kelembapannya
- Terdiri atas:
- Kelembaban mutlak (absolut): jumlah uap air aktual dalam unit volume udara (satuan gram / m3)
- Kelembaban nisbi (relatif): perbandingan jumlah uap air aktual dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung setiap unit volume udara pada suhu yang sama (satuan %)
1) Kelembaban relatif atau nisbi yaitu perbandingan jumlah uap air di udara dengan yang terkandung di udara pada suhu yang sama.
2) Kelembaban absolut atau mutlak yaitu banyaknya uap air dalam gram pada 1 m3.
Contoh : 1 m3 udara suhunya 250 C terdapat 15 gram uap air maka kelembaban mutlak = 15 gram. Jika dalam suhu yang sama, 1 m3 udara maksimum mengandung 18 gram uap air, maka
kelembaban relatifnya = 15/18 X 100 % = 83,33 %.
4. Angin
- Definisi: Pergerakan massa udara pada suatu wilayah
- Pengukuran menggunakan anemometer
- Persebaran: Tekanan udara tinggi ke tekanan udara rendah
- Kecepatan angin dipengaruhi oleh gradien barometris (perbedaan tekanan udara), relief, ketinggian, letak lintang, dan durasi siang-malam
- Jenis angin:
- Angin Pasat dan Anti-Pasat
Angin pasat memiliki arah angin dari daerah subtropik ke ekuator. Angin pasat meliputi angin pasat timur (dari arah timur laut) dan angin pasat tenggara (dari arah tenggara). Pertemuan kedua angin pasat berada di sekitar khatulistiwa. Sedangkan angin anti-pasat dari ekuator ke kutub lalu berhenti di subtropik. Angin anti pasat jika di belahan bumi utara disebut angin anti-pasat barat daya, sedangkan di belahan bumi selatan disebut angin anti-pasat barat laut.
- Angin Pasat dan Anti-Pasat
- Angin Muson (Monsun)
Angin muson biasanya setengah tahun pertama berupa angin darat yang kering, selanjutnya angin laut yang basah. Angin muson terdiri atas dua jenis, yaitu sebagai berikut.
- Angin Muson (Monsun)
- Angin Muson Barat terjadi di bulan Oktober – April. Hal ini terjadi karena tekanan udara di Asia lebih rendah dari Afrika Selatan dan Australia. Tidak ada hujan di Indonesia.
- Angin Muson Timur terjadi di bulan April – Oktober. Hal ini terjadi karena tekanan udara di Asia lebi tinggi dari Afrika Selatan dan Australia. Membawa hujan di Indonesia.
- Angin Lokal, meliputi:
- Angin laut bergerak dari laut ke darat di siang
- Angin darat bergerak dari darat ke laut di malam
- Angin gunung bergerak dari gunung ke lembah di sore hingga malam
- Angin lembah bergerak dari lembah ke gunung di pagi hingga sore
5. Curah Hujan
- Definisi: Peristiwa turunnya air dari atmosfer
- Disebut juga dengan presipitasi
- Pengukuran curah hujan menggunakan penakar hujan (rain gauge)
- Klasifikasi Hujan:
- Berdasarkan ukuran butirnya
- Gerimis (drizzle) diameter kurang dari 0,5 mm
- Salju
- Batu es
- Deras (rain) dengan diameter sekitar 7 mm
- Berdasarkan prosesnya
- Hujan Zenithal (konveksi) diakibatkan adanya massa udara yang banyak mengandung uap air naik secara vertikal
- Hujan frontal ketika massa udara panas dan dingin bertemu
- Hujan orografis ketika massa udara yang mengandung uap air bergerak ke lereng gunung atau pegunungan
- Hujan siklonal ketika udara panas naik ke atas dan mengalami pendinginan
6. Awan
- Definisi: Kumpulan kristal air di udata akibat proses kondensasi uap air
- Klasifikasi Awan:
- Berdasarkan bentuk
- Commulus seperti bergumpal-gumpal
- Stratus seperti berlapis-lapis dan mirip dengan kabut
- Cirrus seperti serabut yang halus dan memanjang di langit
- Nimbus tidak memiliki bentuk yang tetap
- Berdasarkan ketinggian
Klasifikasi | Jenis Awan | Ketinggian |
Awan Tinggi | Cirrus | 6 – 12 kilometer |
Cirrostratus | ||
Cirrocumulus | ||
Awan Sedang | Nimbostratus | < 3 kilometer |
Altostratus | 2 – 6 kilometer | |
Altocumulus | ||
Awan Rendah | Stratus | < 600 meter |
Stratocumulus | 300 – 1.350 meter | |
Cumulus | 300 – 1.500 meter | |
Cumulonimbus | 600 – 1.500 meter |
Leave a Comment