KARAKTERISTIK PERAIRAN LAUT kelas X

 

Assalamualaikum wr wb. 

Hallo ananda semuanya bagaimana puasa hari ini? semoga selalu diberikan kesehatan dan kelancaran untuk menjalankan puasanya ya...

Seperti biasa hari ini kita akan belajar geografi mengenai Karakteristik Perairan laut

sebelum dilanjutksan ke materi kita absen dulu ya!!!


Secara garis besar. bumi terdiri dari wilayah daratan dan wilayah lautan dengan persentase daratan sebesar 30% dan perairan sebesar 70%. Laut yang dominan ini memiliki karakteristik yang berbeda setiap masing-masing bagian. Akibat perbedaan karakteristik tersebut, laut diklasifikasikan menjadi beberapa bagian antara lain:

A. Klasifikasi Laut Berdasarkan Proses Terjadinya

  1. Laut Ingresi, terjadi akibat penurunan dasar laut. Hal ini menyebabkan laut semakin dalam. Contoh: Laut Banda (7.400 m), Laut Flores (5.590 m), dan Laut Sulawesi (5.590 m).
  2. Laut Regresi, terbentuk karena penyempitan laut atau akibat sedimentasi batuan yang dibawa oleh air sungai dan bermuara di laut. Hal ini menyebabkan Dangkalan Sahul dan pulau-pulau kecil di bagian timur Indonesia bersatu dengan Australia.
  3. Laut Transgresi, terbentuk karena kenaikan permukaan air laut atau penurunan daratan secara perlahan sehingga luas laut bertambah. Contoh: Laut Jawa, Laut Arafuru, dan Laut Utara.

B. Klasifikasi Laut Berdasarkan Letaknya

  1. Laut Tepi, merupakan laut yang terletak di pinggir benua. Contoh: Laut Berin, Laut Jepang, dan Laut Cina Selatan.
  2. Laut Pertengahan, merupakan laut yang terletak di antara dua benua atau lebih. Contoh: Laut Tengah, Laut Merah, dan laut di Indonesia yang terletak di antara Benua Asia dan Australia.
  3. Laut Pedalaman, merupakan laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contoh: Laut Hitam, Laut Kaspia, dan Laut Mati

Wilayah laut juga dibagi-bagi dalam beberapa zona. Berikut ini pembagian zona laut yang dibedakan berdasarkan kedalaman dan wilayah kekuasaan suatu negara.

A. Zona Laut Berdasarkan Kedalamannya

  1. Zona Litoral adalah daerah di antara garis pasang dan garis surut air laut. Zona litoral terdapat di daerah yang pantainya landai.
  2. Zona Neritik (laut dangkal) adalah zona laut dengan tingkat kedalaman sampai 200 m. Ciri zona neritik yaitu sinar matahari masih menembus sampai dasar laut dan terdapat banyak organisme laut seperti ikan, tumbuhan laut, plankton, dan lainnya.
  3. Zona Bathial adalah zona laut dengan kedalaman 200 – 1.500 m. Ciri zona bathyal yaitu sinar matahari tidak ada lagi dan tumbuhan laut jumlahnya terbatas.
  4. Zona Abisal adalah zona laut dengan kedalaman lebih dari 1.500 m. Biasanya dijumpai dalam bentuk palung laut. Ciri zona abisal yaitu sinar matahari tidak ada lagi, suhu sangat rendah, dan tidak ditemukan tumbuhan laut serta jumlah binatang sangat terbatas. Contoh : Palung Laut Banda (7.440 meter) dan Palung Mariana (10.984 meter).

Zona Laut 1


B. Zona Laut Berdasarkan Kekuasaan Negara

  1. Zona Teritorial adalah zona yang dibatasi oleh garis khayal yang berjarak 12 mil dari garis dasar ke arah laut lepas. Pada zona ini negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya dan memiliki kewajiban untuk menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di bawah laut.
  2. Zona Landas Kontinen adalah dasar laut di luar area teritorial dari sebuah pulau yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua) dengan kedalaman laut kurang dari 150 m. Pada zona ini, pemerintah memiliki kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan berkewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai.
  3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), dihitung dari garis dasar laut lurus ke arah laut bebas sejauh 200 mil laut. Dalam zona ini, negara dapat memanfaatkan sumber daya laut untuk mengeksplorasi, mengeksploitasi, mengelola, dan mengkonservasi sumber daya alam untuk kesejahteraan bangsa. Negara lain memiliki kebebasan untuk pelayaran dan memiliki kewajiban untuk mengizinkan pelayaran internasional melalui wilayah ini.

Zona Laut 2

No comments

Powered by Blogger.